Jakarta (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendesak agar Rusia tidak diperbolehkan untuk mengikuti Olimpiade Paris 2024 dan menurutnya, hal itu sama saja seperti "mengizinkan teror untuk diterima".
Lebih lanjut, Zelenskiy, dalam siaran videonya, diakses pada Senin, mengatakan dia telah mengirim surat kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai bagian dari kampanyenya untuk mengeluarkan atlet Rusia dari Olimpiade Paris.
"Upaya Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk membawa atlet Rusia kembali ke Olimpiade adalah upaya untuk memberi tahu seluruh dunia bahwa teror dapat diterima," kata Zelenskiy dalam pidatonya.
"Seolah-olah Anda bisa menutup mata terhadap apa yang dilakukan Rusia di Kherson, Kharkiv, Bakhmut, dan Avdiivka," imbuhnya, merujuk pada daerah-daerah yang mendapat serangan dari pasukan Rusia.
Baca juga: Ukraina ancam boikot Olimpiade jika atlet Rusia ikut bertanding
Baca juga: Zelenskyy kecam kenetralan dalam ajang olahraga saat masa perang
Rusia, kata Zelenskiy dikutip dari BBC, tidak boleh diizinkan untuk "menggunakan (pertandingan) atau acara olahraga lainnya sebagai propaganda untuk agresi negaranya".
Adapun IOC mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya menyambut baik proposal dari Dewan Olimpiade Asia untuk kesempatan atlet Rusia dan Belarusia berkompetisi di Asia.
Sementara itu, Zelenskiy berbicara dengan Macron minggu lalu dan sejak itu meluncurkan "maraton kejujuran" untuk menjauhkan atlet Rusia dari Olimpiade Paris. Pada Sabtu (28/1), dia mengatakan tidak mungkin ada netralitas dalam olahraga pada saat atlet negaranya berjuang dan mati dalam perang.
Baca juga: IOC jajaki kemungkinan atlet Rusia dan Belarusia di Olimpiade 2024
Baca juga: Rusia kembali temui UEFA agar bisa kembali berkompetisi
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023